BijakSampah diambil dari kata “bijak” yang mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab, serta “sampah” sebagai isu utama yang ingin disampaikan. Warna hijau dari logo BijakSampah melambangkan alam dan kelestarian, sementara warna kuning memberi kesan ceria dan ramah anak. Daun melambangkan ekosistem yang sehat, menegaskan fokus edukasi mengenai pengelolaan sampah.

Permasalahan sampah merupakan salah satu tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 34.273.876 ton sampah setiap tahun. Sementara 53% diantaranya belum terkelola dengan baik, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah di kalangan masyarakat. Metode edukasi pengelolaan sampah juga umumnya kurang menarik dan aplikatif. Sehingga perlunya inovasi edukatif yang mampu menjembatani pengetahuan dan praktik pengelolaan sampah. Game BijakSampah hadir sebagai inovasi media edukasi pengelolaan sampah berbasis permainan digital. Game ini mengadopsi pendekatan gamifikasi yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, utamanya anak-anak dalam memilah dan mendaur ulang sampah. Upaya mengenalkan game BijakSampah kepada anak-anak dipandang sebagai potensi membangun budaya sadar lingkungan.

BijakSampah dirancang sebagai game edukasi interaktif yang mengajak anak untuk memahami bagaimana cara mengelola sampah secara menyenangkan. BijakSampah memiliki beberapa fitur seperti bersih sampah, kelola sampah dan bank sampah. Game ini memiliki beragam permainan yang disusun berlevel. Setiap level menyisipkan penjelasan singkat mengenai jenis sampah, tetapi dikemas tersirat agar suasana bermain tetap seru.